Rabu, 16 Desember 2009

SEHAT – 4 KETENANGSEIMBANGAN MENTAL

SEHAT – 4 KETENANGSEIMBANGAN MENTAL
Oleh : Prof Hung Zhao Guang (Guru Besar Universitas Beijing)

Fondasi Keempat Kesehatan: Ketenang seimbangan Mental/ Batin ini adalah satu langkah terpenting dalam pemeliharaan kesehatan. Manfaat dari ketenang-seimbangan mental dan batin melampaui semua langkah-langkah pemeliharaan kesehatan lainnya. Bila kalian memperhatikan dan menjalankan “Ketenang-seimbangan mental dan batin” kalian telah menguasai suatu KUNCI MAS Kesehatan. Di Beijing saya melakukan penelitian terhadap Warga Usia Lanjut (Wulan) yang berusia di atyas 100 tahun, namun tetap sehat, bagaimana mereka menjaga kesehatan mereka? Makan yang lezat-lezat atau uangnya berlimpah? Tidak! Mengamati kehidupan para wulan-wulan ini terlihat banyak hal-hal yang mengherankan! Ada dari mereka yang biasa tidurnya tidak larut malam, bangunnya pagi-pagi sekali, kesehatannya baik. Ada juga tidurnya larut malam, bangunnya pun agak siang, kesehatannya pun baik. Ada yang tidak makan daging dan ia menjadi sehat, namun ada juga yang sangat doyan makan daging, namun, tetap sehat. Ada mereka yang tidak merokok, tapi ada juga yang tetap saja merokok dengan kuat. Ada yang punya hobbi minum teh; ada juga yang tidak minum the; jadi Gaya Hidup dan kebiasaan-kebiasaan mereka beraneka ragam. Namun ada 2 (dua) hal yang seragam pada setiap wulan yang sehat yang pertama: masing-masing “Berhati lapang, berwatak lembut, berhati mulia”. Tidak ada dari mereka yang “Berhati sempit/ cupat”. Mengapa? Sebab orang yang berhati cupat tidak pemaaf, tabiatnya kasar, impulsive, pemarah, takkan bisa hidup sampai; 100 tahun. Baru sampai usia 50 tahun, 60 tahun, satu persatu sudah meninggal karena tabiatnya itu! Ada yang kena kanker, ada yang kena jantung coroner dan lain sebagainya. Kedua: Tidak ada dari para wulan yang sehat-sehat itu malas, kesemua mereka senang bekerja, senang berolahraga sangat pas dengan pepatah Inggris yang menyatakan “Tidak ada wulan sehat yang malas”.
Lantas mengapa “Ketenangseimbangan mental/batin begitu penting? Penyakit-penyakit kronis seperti Arterioclerosis dan Jantung Coroner itu prosesnya sangat lambat, pengerasan pembuluh darah tidak terjadi spontan prosesnya bisa berjalan beberapa tahun, belasan bahkan puluhan tahun baru menyebabkan seluruh pembuluh darah tersumbat rapat-rapat. Bagi warga berusia antara 40-50 tahun Arterioclerosis yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dalam satu tahun dapat menyempit kurang lebih 1-2% jika anda perokok, penderita tensi tinggi, triglyciride tinggi maka penyempitan dapat diperparah menjadi 3-4% setahun, tetapi sekali anda marah dan gelisah dalam 1 menit saja pembuluh darah dapat menyempit 100% dan mati segera! Nah bayangkan dahsyatnya emosi yang tak terkendali!
Rumah Sakit tempat saya berdinas suatu hari pada jam besuk seorang nenek datang membesuk suaminya yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Tanpa disadari keduanya terlibat dalam suatu pertengkaran hebat masing-masing tidak mau mengalah. Akhirnya belum lewat 3 menit si kakek mengeluh dadanya sakit, mukanya pucat, peluh keluar banyak sekali: Celaka ketika dokter jaganya segera melakukan pengukuran E.C.G, ternyata otot jantungnya mengeras (Myocardial Necrosis) dokter segera melakukan pertolongan darurat, lewat ½ jam kemudian baru tertolong. Si nenek baru menyadari bahwa “marah”nya si kakek hampir menghilangkan nyawanya, ia berjanji takkan bertengkar lagi dengan si kakek dan tidak akan membantah apapun yang dikatakan si kakek dan berusaha agar kakek tidak sampai “marah” lagi!
“Emosi” adalah satu hal yang dapat menyebabkan banyak masalah. Kondisi Mental seseorang itu sangat penting.
Daya tahan mental yang berbeda dari satu orang ke orang lainnya membuat seseorang dalam menghadapi suatru ”tekanan” dapat menjadi sakit atau tetap sehat. Ada orang yang memang tidak mudah terserang sakit, hal ini erat hubungannya dengan kondisi mental seseorang. Banyak penyakit yang sangat dipengaruhi oleh kondisi mental. Seorang pasien dari Mancuria usia 38 tahun satu hari karena merasa sakit pada bagian levernya, datang ke rumah sakit dan dilakukan Pemotretan Beta Ultrasonic si Dokter jaga setelah melihat hasil pemotretannya, memberitahukan dia bahwa “Celaka telah tumbuh tumor cancer pada lever kamu sepanjang 7 cm!” Begitu mendengar ini si pasien langsung pucat, dengkulnya lemas jatuh terkapar di lantai. Sekembalinya ia ke rumah, semalam suntuk ia tak bisa tidur memikirkan penyakitnya dan anaknya yang baru berusia 8 tahun. Keesokan harinya rasa sakitnya bertambah ia mendatangi klinik terdekat oleh Dokter yang berdinas ia diberi advis: “Cancer lever stadium damikian lanjut saya tidak bisa berbuat sesuatu jadi bersnang-senanglah di sisa hidupmu, makan enak sepuasnya, tamasyalah sepuasnya!” Kepada Bosnya yang datang menyambanginya ia minta diizinkan dan dibiayai pergi ke Beijing melihat Plat Tien An Men dengan ditandu oleh 4 orang rekannya ia naik kereta api berangkat ke Beijing dan melihat-lihat Tien An Men. Setelah cukup bertamasya di Beijing melihat-lihat Tien An Men. Setelah cukup bertamasya di Beijing sebelum pulang kembali ke kampung halaman seorang rekannya menganjurkan ia memeriksakan diri ke rumah sakit di Beijing. Datanglah ia ke rumah sakit tempat saya bekerja di sana sekali lagi oleh rekan saya Dokter dilakukan lagi Pemotretan Beta Ultrasonic dan apa yang terjadi? Kata di Dokter itu kepada pasien: “Anda tidak ada penyakit apa-apa!” Mana mungkin saya sudah hampir mati dengan cancer lever saya! Sergah sang pasien tersebut. Si Dokter menjawab kalem: “Ah anda ini sakit kan karena shock saja”. “Bagaimana mungkin saya dibilang sakit karena shock!” Pak Dokter kembali menjelaskan: “Banyak orang seperti anda mendapat tumor biasa didiagnosis oleh Dokter sebagai kanker akibatnya terjadi Mental Breakdown, sakit dan tidak bisa bangun kembali. Padahal tidak ada apa-apa begitu mendengar penjelasan dan jaminan Dokter ini yang mengatakan “Kasus-kasus seperti anda ini banyak sekali, saya jamin anda akan sehat-sehat saja, saya tanggung jawab atas keterangan saya ini, jadi anda boleh tenang sekarang “Sekembalinya ia ke Mancuria, ia bisa makan, bisa tidur dan bekerja normal kembali. Untung ia punya pikiran mau tamasya ke Tien An Men kalau tidak pasti sudah wafat dia!
“Isyarat yang diberikan oleh orang (dokter) yang dipercaya oleh pasien juga kadang memberi pengaruh besar bagi si penderita. Ada satu kasus seorang pasien yang baru alami operasi merasasakit yang sangat pada bekas operasinya, kepada Dokter ia minta diinjeksi obat Morfin penghilang rasa sakit tapi oleh si Dokter diinjeksi NaCI (garam), namun kepada si pasien dikatakan bahwa yang diinjeksikan adalah Morfin. Si pasien berhenti rasa sakitnya! Jadi,”isyarat” itu seperti hipnotis pengaruhnya.
Di Amerika para penderita cancer membentuk pengobatan berkelompok. Para penderita dalam kelompok 7-8 orang berkumpul setiap minggu, berbincang-bincang, saling bercurhat, saling memberi semangat. Hasil dari pengobatan berkelompok ini, maka semua penderita kondisi mentalnya sangat baik, akibatnya efek samping dari kemo therapy dapat diperkecil, angka kematian berkurang, angka survival meningkat. Di Rumah Sakit Kanker Beijing terdapat satu kasus penderita kanker ganas, oleh Dokter yang memperhatikan bahwa sel kanker si pasien menjalar demikian ganas, telah memvonis ia hanya dapat bertahan ½ sampai dengan 1 t5ahun, ternyata ia dapat bertahan hidup lebih dari 10 tahun! Si Dokter dibuat terheran-heran. Ternyata ia bersama dengan penderita lainnya 2.000 orang, setiap pagi berkumpul di Taman Kota “BA-I”, bernyanyi, berdansa, bergerak, gembira sambil bincang-bincang. Mereka membentuk “Klub Melawan Kanker” Akhirnya ditarik satu kesimpulan bahwa ketika kepada pasien-pasien yang telat divonis meninggal dalam waktu ½ tahun, ternyata masih bertahan belasan tahun lamanya; ditanya rahasia bertahan hidupnya itu: tiada seorangpun dari mereka yang menjawab karena mereka mendapat obat mujarab. Setiap orang mengatakan bahwa mereka punya hati sangat gembira, penuh percaya diri penuh harapan terhadap masa depan, tidak gentar menghadapi masa depan. Kesimpulannya adalah pertama-tama kondisi Mental dan Emosi mereka sangat baik, mental dan batin mereka tenang seimbang; Kedua: mereka memiliki keluarga yang harmonis, anggota keluarga yang peduli kantor/instansi tempat mereka bekerja pun sangat peduli ini adalah satu pilar masyarakat yang tangguh. Kedua kondisi ini sangat penting, lebih penting dari obat-obatan yang dimakan.
Saudara-saudara sekalian kondisi mental batin yang baik adalah senjata melawan kanker yang paling ampuh. Sesungguhnya seseorang dengan kondisi mental batin yang tenang seimbang pasti akan memiliki organ yang seimbang juga, akan jarang terjangkit semua penyakit kendati terjangkit penyakitpun penyembuhan akan cepat ini berlaku untuk segala penyakit apapun dan energy dan kekuatan ini demikian kuat sehingga anda mungkin tidak bisa membayangkan. Baru-baru ini saya mendapat seorang pasien penderita jantung dari Daerah, pembuluh jantungnya sudah sebagian besar tersumbat disamping itu terdapat juga tumor pada dinding jantung. Dokter di daerah menganjurkan ia datang ke Beijing An Chen Hospital untuk melakukan operasi by pass juga membuang tumor pada dinding jantungnya. Ketika konsultasi dengan saya, saya katakan bahwa perlu terlebih dahulu melakukan Heart Survival Test, bila jantung masih terdapat yang survive maka operasi by pass pun tak ada efeknya. Ternyata setelah dilakukan test tadi tidak lagi terdapat otot jantuntg yang masih “hidup”! Betapa kecewanya si pasien tersebut ketika diberitahu hasil “test”nya itu. Kebetulan dihari mana berkonsultasi dengan saya, rumah sakit sedang menyelenggarakan Kursus Pendidikan Kesehatan. Setelah mengikuti kursus ini, ia berkomentar “Setelah mengikuti Kursus Pendidikan Kesehatan ini batin saya merasa tergugah, rupa-rupanya walau saya pernah menjabat Direktur sebuah Bank, tapi saya sama sekali tidak paham apa yang disebut “Kesehatan” itu! Bagaimana cara mendapatkannya? Bagaimana menjalankannya? Kini setelah kursus ini saya baru paham akan 4 (empat) fondasi kesehatan yang luar biasa itu! “Setelah kembali ke rumahnya, ia menyimpulkan pencerahan batinnya dengan 4 (empat) kalimat. Kalimat Pertama: Lupakan kejayaan masa lalu. Dulu kehidupan sebagai Direktur Bank sangat mewah, naik turun mobil mewah, di mana-mana selalu mendapat sanjungan-sanjungan, kini setelah di non-aktifkan bila mengenang akan kejayaan dan kemewahan masa lalu akan membuat sedih hati. Kalimat Kedua: Jangan sirik melihat apa yang terjadi sekarang. Direktur yang mengantikan saya kini lebih gaya, lebih mewah dibanding dengan kondisi ketika saya masih menjabat. Saya tidak ambil pusing dengan hal ini. Kalimat ketiga nikmatilah hari ini. Setiap hari saya akan beristirahat, berkebun dan nonton TV. Saya nikamti saja hari-hariku ini. Kalimat keempa; Menyongsong hasil esok dengna optimisme. Jantungku ini bila dirawat baik-baik, saya akan bisa hidup sampai 90 tahun, gairah hidupnya timbul kembali. Jadi Falsafah Hidup pasien yang berpatokan pada; Lepaskan keterikatan masa lalu; Tidak iri kepada apa yang terjadi kini; Nikmatiah hari ini; Menyonsong hari esok, menyebabkan ia bertahan hidup sehat.
Dua tahun kemudian, ketika ia kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan ulang, ketika difoto, ternyata jantungnya kentara telah berkurang bengkaknya. Oh, saya sungguh belum pernah berjumpa dengan kasus seperti ini, dua tahun yang lalu jantungnya demikian bengkak, bisa bertahan hidup sampai sekarang, termasuk jarang terjadi. Dan biasanya si jantung dari waktu ke waktu malah makin bengkak. Sekarang kok bisa mengecil kembali? Ketika dilakukan USG, nyata sekali jantungnya telah mengecil kembali, kinerja jantungnya jentara telah membaik. Dia sekarang hidup normal-normal saja, tiap-tiap hari berolahraga naik gunung.
Umat manusia jika saja mempunyai kondisi batin dan mental yang baik, maka fisiknya akan mempunyai antibody dan immunity yang besar. Tapi sekali semangat hidupnya runtuh, maka habislah sudah!
Jadi sekali lagi saya tekankan bahwa kondisi mental dan batin mempunyai pengaruh yang teramat besar terhadap timbulnya dan berkembangnya penyakit, terutama penyakit kronis seperti kanker, jantung koroner, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Jadi adalah penting menjaga ketenang seimbangan mental dan batin, tetapi bagaimana caranya mempertahankan kondisi mental dan batin yang seimbang dan stabil? Jawabnya adalah 3 kalimat : “Perlakukan dirimu dengan benar”. Perlakukan dirimu dengan benar adalah memposisikan diri anda dengan benar, jangan ada Superiority Complex, jangan ada pula Inferiority Complex atau rendah diri. Perlakukan orang lain dan masyarakat dengan benar adalah senantiasa bersikap optimis dan berterima kasih kepada masyarakat. Kalau kita senantiasa bersikap positif seperti ini maka semua problem hidup dapat terselesaikan dengan lancar.
Sikap manusia terhadap masyarakat sekelilingnya terbagi dua; kelompok pertama senantiasa bersikap aktif dan optimis menghadapi dunia. Inilah salah satu tolok ukur yang digunakan untuk mengukur dan yang tak seimbang. Seseorang yang bersikap optimis dan aktif memandang dunia, maka dunia terasa begitu indah. Bila anda bersikap pesimis dan pasif memandang dunia, maka dunia akan terasa begitu menakutkan! Masyarakat yang tengah berada pada proses keterbukaan dan reformasi, peristiwa-peristiwa yang tak stabil, yang tak seimbang akan banyak sekali terjadi, bila Anda melihatnya dengan sikap pesimis, maka setiap hari anda akan marah. Sebaiknya, bila anda memandang dunia dengan optimis, dengan segala kekurangan yang masih ada, toh masyarakat dan negara kita terus maju berkembang, kehidupan kita kian hari kian makmur, banyak hal-hal yang bisa membuat kita bersuka cita sepanjang hari. Maka seorang filsuf ternama pernah berkata: “Hidup adalah bagai sebuah cermin, engkau tertawa kepadanya, maka iapun akan ikut tertawanya, engkau mengangis dan diapun akan ikut menangis”.
Apakah kebahagiaan itu? Tidak ada tolok ukur standart untuk “kebahagiaan”, apalagi tolok ukur materi. Seseorang dengan materi berlimpah tidak menjamin ia pasti bahagia. Kebahagiaan adalah sebuah kondisi mental dan batin. Kondisi mental dan batin bagaimana yang melahirkan kebahagiaan? Ternyata kondisi mental batin yang tenang seimbang, yang stabil, yang membuat seseorang bahagia, dan merupakan salah satu fondasi dari “Kesehatan”.
Kita sudah memasuki millenium baru. Di millineum bari ini harta kekayaan terbesar dari hidup manusia adalah “Kesehatan”. Jadi jika anda memberi seseorang dengan suatu hadiah. “hadiah yang terbaik adalah Kesehatan”. Berilah seseorang hadiah berupa. “Sop Sehat Delapan Rasa”. Rasa pertama: hati penuh kasih sayang, kasih sayang kepada sesamanya dan kepada masyarakat, tanpa kasih sayang, seseorang tak layak menjadi warga masyarakat. Rasa kedua: berhati dermawan dengan kepedulian sosial tinggi. Rasa ketiga: bermoral, lurus dan jujur. Rasa keempat: hindarilah sifat tamak dan selalu inign mendapat lebih dari apa yang telah diperoleh: orang juga harus berlapang dada dan bersifat pemaaf. Rasa kelima: berbakti kepada orang tua. Sebuah kelompok peneliti kebagaiaan Manula, bersimpulan bahwa: unsur terpenting yang mempengaruhi kebahagiaan manula bukanlah uang atau kedudukan melainkan keberadaan putra-putrinya yang berbakti di sisinya yang menjadi syaraf utama bagi kebahagiaannya. Bakti kepada orang tua adalah nilai luhur dari budaya timur. Dan rasa keenam: jujur dalam takaran pas, orang tak boleh terlampau polos atau ua akan menjadi idiot. Tapi menjadi tidak jujur juga tidak baik, jadi jujur dalam takaran pas! Rasa ketujuh: beramal. Tanpa pamrih, tidak mengharapkan imbalan atas amal yang diberikan.
Sop Sehat 8 rasa”. Setelah diminum teratur tiap hari, akan memurnikan batin, memantapkan integtitas diri; mengikis materialistis dan egoisme, tidak bergeming menghadapi penghinaan.
“Sop Sehat 8 Rasa” akan melahirkan 6 buah manfaat: (1) Menjadi manusia jujur; (2) Tekun dalam tugas sehari-hari, (3) Amal dan peduli kepada masyarakat, (4) Nikmati hidup; (5) Sehat dan panjang umur; (6) Mengikis bencana dan membuang petaka.
Ketenangan seimbangan batin mengandung pengertian baha seseorang harus beramal, berdarmabakti kepada masyarakat, tapi juga harus dapat menikmati hidup sendiri. Pengertian dapat menikmati hidup, berarti orang hidup harus banyak mempunyai hobi-hobi amatir yang sehat, wawasan pengetahuan harus luas dengan demikian mental batin akan mudah diseimbangkan. Prof, MA YEN CHU, Rektor Universitas Beijing periode enampuluhan, pernah berucap “Pujian dan Penghinaan tidak menggoyahkan aku, seperti bunga yang beremi dan rontok di halaman rumah. Muncul kemudian lenyap, demikianlah pemandangan awal yang muncul untuk kemudian berlalu”. Sikap Prof. Ma inilah yang disebut lapang dada. Mr. Liang Chi Ghao (pahlawan) China pencetus Gerakan Reformasi di masa-masa terakhir Dinasty Ching) pernah berkata: semua isi dunia ini senantiasa berubah, tapi takkan mempengaruhi ketetapan hatiku. Siakp ini juga menunjukkan sikap yang teguh. Pemenang Nobel Price Bidang Fisika. Prof, Robert Lee Chen Dao dalam suatu pesta memperingati ualng tahunnya yang ke-70 berpidato menyatakan: “Prinsip hidup saya adalah sambil menekuni penelitian ilmu Fisika, saya tetap lakukan itu dengan gembira, sayapun masih tetap menjalani hobi yang berguna dan yang saya senangi, saya tidak pernah membiarkan nama yang tersohor menelantarkan hobi saya”.
Seseorang dengan kondisi mental dan batin baik, maka segala sesutu nya di dunia terasa begitu indah. Ambil contoh dari saya sendiri, bila hari ini saya gembira, tubuh terasa ringan keluar rumah menuju jalan raya, sinar matahari terang benderang, langit yang biru terlihat lebih biru bening, udara pun terasa segar. Orang yang berlalu lalang dijalanpun terlihat tersenyum. Sesungguhnya, ketika saya sedang gembira, maka dunia terlihat demikian indah, ketika saya sedih, maka panorama gunung, dan air yang gemercikpun tidak membuat saya tertarik. Makanan hidangan laut yang lezat tidak membawa rasa apapun di lidah saya. Diibaratkan juga, kendati anda tidur diatas ranjang yang mewah dengan kasur empuk, taoi dengan hati yang gundah, anda tidak bisa pejamkan mata. Kondisi mental yang buruk membuat dunia dengan segala isinya juga terlihat dan terasa buruk. Dengan kondisi mental yang baik, segalanya pun akan terasa indah. Untuk memastikan kita dapat senantiasa memiliki kondisi mental batin bahagia, maka jalankanlah “Tiga Formula Kebahagiaan” tersebut dibawah ini :
Formula pertama :Menolong orang lain adalah kebahagiaan,

Tidak ada komentar: